Roblox Digugat di AS, Keamanan Anak Jadi Sorotan Dunia

Jakarta – Roblox yang selama ini dikenal sebagai ruang kreatif bagi anak-anak, kini menghadapi tekanan besar. Jaksa Agung Louisiana, Liz Murrill, resmi mengajukan gugatan pada Sabtu, 16 Agustus 2025, dengan tuduhan Roblox menjadi sarang predator seks.

Dalam unggahan di akun X miliknya, Murrill menuduh Roblox mengutamakan bisnis daripada keselamatan anak. “Karena kurangnya protokol keamanan Roblox, hal ini membahayakan keselamatan anak-anak di Louisiana. Roblox dipenuhi konten berbahaya dan predator anak,” tulisnya.

Celah Sistem Roblox

Roblox dianggap gagal memberikan batasan usia yang jelas. Tidak ada mekanisme verifikasi umur maupun izin orang tua ketika anak membuat akun. Celah ini membuat predator dapat berpura-pura sebagai pemain muda dan mendekati anak-anak dengan mudah.

Selain itu, beberapa mode permainan juga menuai kritik. Gugatan menyebut judul seperti Escape to Epstein Island, Diddy Party, dan Public Bathroom Simulator Vibe yang diduga mengandung konten seksual eksplisit hingga simulasi pelecehan anak.

Imbauan untuk Orang Tua

Murrill meminta orang tua meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas digital anak. Menurutnya, pengawasan di rumah menjadi kunci agar anak-anak tidak terjerat bahaya dari interaksi daring yang berisiko.

Respons Indonesia

Di Indonesia, isu keamanan Roblox juga menjadi perhatian serius. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, melarang anak-anak memainkan Roblox karena game tersebut menampilkan adegan kekerasan. Ia menilai anak usia sekolah dasar mudah meniru tindakan yang dilihat karena belum bisa membedakan realita dan simulasi.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, bahkan menggelar pertemuan dengan perwakilan Roblox Asia Pasifik pada Kamis, 14 Agustus. Dalam pertemuan itu, Meutya menekankan pentingnya kepatuhan Roblox terhadap aturan perlindungan anak yang berlaku di Indonesia.

Tuntutan dari Pemerintah Indonesia

Komdigi mengajukan tiga permintaan utama kepada Roblox:

  1. Membatasi komunikasi antar pemain anak.
  2. Menyaring ketat konten buatan pengguna yang vulgar.
  3. Menyediakan fitur kontrol orang tua yang lebih jelas dan mudah dipakai.

Tekanan Global yang Meningkat

Dengan adanya gugatan hukum di Louisiana serta desakan dari pemerintah Indonesia, Roblox kini berada di bawah tekanan global. Jika tidak segera melakukan reformasi sistem keamanan, platform ini berpotensi menghadapi pembatasan akses di berbagai negara dan kehilangan kepercayaan jutaan keluarga.